News Ticker

header ads

Hentikan Menonton Pornografi Jika Sudah Merasakan 9 Dampak Ini!

Hentikan Menonton Pornografi Jika Sudah Merasakan 9 Dampak Ini!

Hentikan Menonton Pornografi Jika Sudah Merasakan 9 Dampak Ini!



ZONA MANSION - Media informasi unik terupdate yang akan membahas: Hal yang Tidak Disukai Wanita Saat Berhubungan Intim. Jangan lupa untuk selalu mengikuti kabar terbaru kami.

Seiring dengan kemajuan teknologi sebagai akibat dari perkembangan zaman, konten pornografi pun semakin terbesar luas di internet. Aksesnya pun sangat mudah, sehingga memungkinkan semua orang dapat memperolehnya dengan gadget-nya. Bukan hanya para orang tua yang harus waspada terhadap pornografi untuk melindungi anak-anaknya, tetapi semua orang juga harus waspada untuk tidak mengaksesnya karena pornografi memiliki dampak yang sangat fatal bagi mental manusia.

Pada 2010, diketahui bahwa 37% dari seluruh website yang ada di internet ialah pornografi (Musofa, 2013). Sekitar 42,7% pengguna internet mengakses pornografi dan 25% konten yang dicari oleh pengguna internet menggunakan search engine (mesin pencari, misalnya Google, Bing, Yahoo Search, dsb) ialah pornografi (Ropelato & Revenue, 2009). Hal ini membuat Keminfo harus bersusah payah memblokir 767.888 website pada 2016 (Prihadi, 2016).

Menurut Allen dkk (2017), pornografi adalah segala bentuk konten seksual (teks, audio, video; chat seks, phone seks, film biru, dsb) yang dipaparkan secara eksplisit, yang membangkitkan pikiran, perasaan, dan perilaku yang erotis. Diperkirakan bahwa dalam setahun, 61% pria dan 36% wanita pernah mengakses pornografi (Price dkk, 2016). 

"Dosa" merupakan kata yang menjadi musuh bebuyutan dari pornografi. Selain karena pornografi dilarang oleh agama, budaya Indonesia juga menganggap pornografi sebagai hal yang buruk. Berbeda dengan di budaya luar negeri --khususnya budaya Barat-- yang menganggap pornografi bukanlah suatu "masalah", sehingga tidak cukup kuat untuk melabeli pengonsumsinya sebagai orang yang buruk.






Terlepas dari sudut pandang agama dan budaya, secara psikologis, pornografi merupakan hal yang buruk bagi kesehatan mental. Seseorang yang sering mengonsumsi pornografi akan banyak mengalami perubahan persepsi mengenai seks, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam gangguan mental. Oleh karena itu, hubungan dengan pasangan pun dapat terganggu. Berikut adalah dampak-dampak psikologis dari mengonsumsi pornografi:


1. Minder terhadap Bentuk Tubuh Diri Sendiri


Seseorang yang sering menonton film porno akan merasa tidak percaya diri terhadap tubuhnya sendiri . Hal ini terjadi karena penonton film porno kerap kali membandingkan bentuk tubuhnya dengan "bentuk tubuh ideal" pada film porno (Albright, 2008). Oleh karena itu, pada 2007 banyak terjadi peningkatan operasi "mempercantik diri" pada wanita seperti operasi plastik, pembesaran payudara, pengencangan vagina, dan pembentukan selaput dara. Sebelum melakukan operasi, tidak jarang wanita membawa foto artis porno untuk dijadikan model bentuk tubuhnya (Albright, 2007). Selain itu, pada saat ini pun telah banyak toko online yang memperdagangkan obat ataupun alat pembesar penis.


2. Kritis terhadap Bentuk Tubuh Pasangan


Seseorang yang sering menonton film porno akan menjadi kritis terhadap bentuk tubuh pasangannya. Hal ini terjadi karena penonton film porno kerap kali membandingkan bentuk tubuh pasangannya dengan artis porno yang telah ditontonnya. Penonton film porno mempersepsikan bahwa bentuk tubuh film porno merupakan "bentuk tubuh ideal", sehingga cenderung kritis dan kurang puas terhadap bentuk tubuh pasangannya (Albright, 2008).


3. Memiliki Keinginan untuk Meniru Adegan Film Porno ketika Melakukan Seks


Seseorang yang sering menonton film porno akan memiliki keinginan untuk meniru adegan yang ada pada film tersebut. Ketika melakukan seks, mereka merasakan tekanan untuk meniru "seks yang ideal" seperti yang terjadi pada film porno (Albright, 2008). Padahal seks "hebat" seperti pada film porno merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan. Untuk melakukan seks seperti film porno, diperlukan obat-obatan tertentu yang sangat merusak tubuh agar stamina seks tetap terjaga (Fajar, 2017). Mereka melakukan hal itu secara "terpaksa" karena tuntutan profesinya.







4. Berkurangnya Ketertarikan untuk Melakukan Hubungan Seksual secara Nyata


Seseorang yang sering menonton film porno akan kurang tertarik untuk melakukan hubugan seksual secara nyata. Mereka merasa sudah cukup terangsang dengan film yang mereka tonton dan cukup puas dengan masturbasi (Albright, 2008).


5. Cenderung Berpartisipasi dalam Hubungan Seks yang Berisiko


Seseorang yang sering menonton film porno memiliki kecenderungan untuk berpartisipasi dalam hubungan seksual yang berisiko, yaitu seks yang kasar dan tanpa status hubungan. Penonton film porno cenderung menganggap bahwa seks tanpa hubungan pernikahan bukan merupakan suatu masalah. Mereka pun beranggapan bahwa hanya melakukan seks tanpa berharap hubungan lebih lanjut bukan merupakan masalah pula (Carroll dkk, 2008). Perilaku seks berisiko biasanya dilakukan ketika seseorang berusia 18 - 25 tahun karena usia tersebut merupakan masa seseorang untuk melakukan eksplorasi terhadap seksualitas, hubungan romantis, identitas, dan keyakinan (Arnett, 2006).


6. Lebih Menerima Kekerasan terhadap Wanita


Seseorang yang sering menonton film porno cenderung dapat menerima kekerasan terhadap wanita (Malmuth dkk, 2012). Selain kekerasan umum, penonton film porno cenderung berperilaku agresif  terhadap pasangannya ketika melakukan seks, seperti memukul bokong, mencekik, dan menyebut pasangannya dengan sebutan "jalang"(Malmuth dkk, 2012).





7. Memiliki Kecenderungan Depresi


Khususnya pada laki-laki, penelitian yang dilakukan oleh Bridges & Morokoff (2011) nunjukkan bahwa menonton film porno dapat menyebabkan depresi.


8. Kurang Puas dalam Melakukan Hubungan Seksual dengan Pasangan


Seseorang yang sering menonton film porno cenderung kurang puas dalam hubungan seks dengan pasangan dan mengalami masalah dengan pasangan dalam hubungan (Daneback dkk, 2008). Pada umumnya, wanita yang memiliki pasangan penonton film porno cenderung merasa pasangannya hanya menginginkan seks darinya, sehingga merasakan kekecewaan dalam hubungan. Selain itu, wanita yang memiliki pasangan penonton film porno merasa tidak percaya  dikhianati, kehilangan, hancur, dan marah kepada pasangannya (Bechara dkk, 2003).


9. Gangguan Berpikir Sebelum Melakukan Sesuatu


Seseorang yang sering menonton film porno akan mengalami kecanduan, sehingga otak akan terus meminta untuk dipaparkan film porno (craving). Hal ini menyebabkan seseorang kesulitan membayangkan apa yang akan dilakukan baik secara verbal maupun visual, sebelum melakukan sesuatu. Selain itu, sebelum melakukan sesuatu, otak sulit membayangkan dan memanggil ingatan tentang informasi yang diperlukan dan relevan dengan apa yang akan dia lakukan (misalnya ketika ingin makan nasi goreng, pecandu film porno akan kesulitan membayangkan dan mengingat bahwa dia memerlukan sendok dan piring) (Allen dkk, 2017).

Demikianlah 9 dampak psikologis dari menonton film porno, sangat menyeramkan bukan? Tidak hanya dapat menganggu mental, pornografi juga dapat merusak hubungan dengan pasangan. Setelah mengetahui dampak-dampaknya, masih maukah kamu menonton film porno?



Baca Juga Artikel Lainnya!

Posting Komentar

0 Komentar