News Ticker

header ads

HP Disita Guru, Siswa SMP Bawa Parang ke Sekolah Minta Dikembalikan

HP Disita Guru, Siswa SMP Bawa Parang ke Sekolah Minta Dikembalikan
ZONA MANSION - Sumber Berita terupdate yang akan membahas: HP Disita Guru, Siswa SMP Bawa Parang ke Sekolah Minta Dikembalikan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti kabar terbaru kami.

Seorang remaja lelaki membawa celurit ke sekolah. Aksi nekat itu dilakukannya untuk meminta ponsel miliknya yang tengah disita dikembalikan.

Video ini menjadi sorotan warganet usai diunggah di Twitter @jogjaupdate. Dilaporkan Pidjar.com, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 5 September 2019 di SMP Negeri 5 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Remaja yang membawa celurit tersebut berinisial G, siswa kelas 8 SMP Negeri 5 Ngawen.

Ponsel milik G disita guru agama lantaran ketahuan bermain gim saat jam pelajaran. Aturan sekolah memang tidak mengizinkan siswa bermain ponsel ketika jam belajar mengajar.

"Rasanya marah pas hp saya diambil," kata G, Rabu, 11 September 2019.

Emosi Meluap

Usai insiden itu, G melanjutkan pelajaran hingga selesai. Sore harinya, dia menghubungi guru agama yang menyita ponselnya, Nazid.

Dalam pesan singkat itu, G bertanya kapan Ponselnya dapat diambil. Tapi, seiring percakapan yang muncul, remaja berperawakan tinggi itu marah.

Dia menulis nada ancaman akan mengobrak abrik sekolah, andai Ponsel miliknya tak juga dikembalikan.

Keesokan harinya, ketika setengah pelajaran berlangsung, emosi G memuncak. Dia membawa celurit di rumah dan kembali ke sekolah.

"Saya emosi ingin mengambil handphone saya. Saya membawa sabit ingin mengambil handphone saya," kata dia.

Siswa Tetap Bersekolah

Takut terjadi apa-apa, seperti yang terlihat di video, si guru melempar ponsel milik G. Setelah ponsel miliknya dikembalikan G pulang.

Wali kelas G, Estuarso mengatakan, kejadian ini murni karena G ingin ponselnya kembali. Tetapi, dia tak mengetahui prosedur yang benar untuk  mengembalikan ponsel.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 5 Ngawen, Sriyana mengatakan, meski sempat ada insiden ini, sampai saat ini G masih berstatus sebagai siswanya.

Pihak sekolah juga tidak akan mengeluarkan G dan selalu memberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah.

"Dia tetap anak didik kami dan akan kami bimbing siswa didik kami."€ ucap Sriyana.

Posting Komentar

0 Komentar